Disusun
oleh :
Kelompok
5 XI IPS 3 SMA Xaverius 1 Palembang
Nama
anggota :
1.
Melisa Apriliyanti
2.
Ricky Sucipto
3.
Stephanus Kevin
4.
Tamara Graciella
5.
Vanny Juliastine
Link
video :
Pada
malam hari tanggal 13 November 2015, serangkaian serangan teroris terencana
penembakan massal, bom bunuh diri, dan penyanderaan terjadi di Paris, Perancis
dan Saint-Denis, kota pinggiran sebelah utara. Sejak pukul 21:16 terjadi enam
penembakan massal dan tiga bom bunuh diri terpisah dekat Stade de
France.Serangan paling mematikan terjadi di teater Bataclan, lokasi
penyanderaan dan tembak-menembak antara pelaku dan polisi yang berakhir pukul
00:58 tanggal 14 November.
Sedikitnya
129 orang tewas, 89 di antaranya di teater Bataclan. 352 orang lainnya cedera
dalam serangan ini, termasuk 99 penderita luka serius. Selain korban sipil,
enam pelaku tewas dan pihak berwenang masih terus memburu pelaku lain. Sebelum
serangan terjadi, pemerintah Perancis meningkatkan kewaspadaan setelah serangan
Januari 2015 di Paris yang menewaskan 17 orang, termasuk warga sipil dan
polisi.Pukul 23:58, Presiden François Hollande mengumumkan Keadaan darurat
untuk pertama kalinya sejak kerusuhan 2005, dan menutup perbatasan Perancis
untuk sementara. Jam malam diberlakukan di Paris untuk pertama kalinya sejak
1944.
Tanggal
14 November, Negara Islam Irak dan Syam (NIIS) mengaku bertanggung jawab atas
serangan ini. Motif NIIS adalah balas dendam atas keterlibatan Perancis dalam
Perang Saudara Suriah dan Perang Saudara Irak. Hollande mengatakan bahwa
serangan ini sudah direncanakan dari luar negeri "oleh Daesh,"dengan
bantuan di dalam negeri," dan mencap serangan ini sebagai "tindakan
perang."Serangan ini merupakan aksi paling mematikan yang terjadi di
Perancis sejak Perang Dunia II, dan di Uni Eropa sejak bom kereta api Madrid
tahun 2004.
Kronologi
Kejadian :
Jumat
(13/11) pukul 20.30 waktu Paris, Dilaporkan terdengar dua suara ledakan di
sebuah restoran dekat Stade de France.
Pukul
21.20, Seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan bom bunuh diri dekat pintu
masuk stadium Stade de France, dimana Presiden Francois Hollande menonton
pertandingan persahabatan Timnas Prancis dan jerman. Ledakan ini erenggut nyawa sang pelaku dan 35 orang
lainnya.
Pukul
21. 25, Dipersimpangan jalan rue Bichat dan rue Ailbert, sekelompok orang
bersenjata menhamburkan peluru ke arah warga yang tengah duduk di tersa bar
Carillon dan restoran the Petit Cambodge, mengakibatkan 15 orang tewas dan 10
luka luka.
Pukul
21.50 waktu Paris , Dilaporkan ada penembakan di restoran dan bar Le Carillon
yang berjarak 8 kilometer dari Stade de France. Awalnya pengunjung mengira
suara ini berasal dari petasan, namun kemudian ada seorang pria yang melepas
tembakan ke arah pengunjung restoran itu. Pria bersenjata itu juga melepas
tembakan ke arah pengunjung restoran Petit Cambodge, restoran Kamboja yang ada
di seberangnya. Lalu pria itu masuk ke dalam Le Carilon dan kembali melepas
tembakan brutal. Sedikitnya 11 orang dilaporkan tewas dalam penembakan itu.
Pukul
21.57 waktu Paris, Polisi setempat mendapat laporan soal adanya penyanderaan di
Bataclan, gedung teater yang tengah digunakan untuk konser band rock asal
Amerika Serikat, Eagles of Death. Sedikitnya 100 orang dilaporkan disandera di
dalam gedung ini.Beberapa orang yang berhasil lolos menuturkan bagaimana
mengerikannya situasi di dalam gedung. Lautan darah disebut memenuhi bagian
dalam gedung tersebut. Polisi menyebut puluhan orang tewas dalam penembakan di
gedung itu.
Pukul
22.00 dipastikan ada 18 orang warga sipil meninggal. Pukul 22.08 korban jiwa
bertambah menjadi 26 orang, 15 berasal dari teater Bataclan. 60-100 penonton
band rock Eagles of Death Metal menjadi sandera. Pukul 22.15 Presiden Hollande
dievakuasi. Pukul 23.00 waktu Paris, Presiden Francois Hollande menetapkan
situasi darurat nasional dan menyatakan penutupan sementara seluruh perbatasan
Prancis. Korban tewas dari keseluruhan serangan dilaporkan meningkat menjadi 42
orang.
Pukul
23.20 , Kepolisian prancis mengonfirmasi 2 serangan bom bunuh diri didekat
stadion Stade de France. Lalu ada penembakan dan ledakan di teayer Bataclan.
Pukul 23.30, polisi menyerbu Teater Bataclan. 2 penyerang tewas. 80 warga
meninggal. Pukul 23.55 waktu Paris, Tentara bergerak menyerang teroris. Lalu
pengepungan berakhir
14
November 2015 Pukul 01.00. Kepolisian Prancis mengkonfirmasi teroris
menggunakan sabuk bom.Pukul 1.40, Semua
teroris dinyatakan tewas. Pukul 03.00. Presiden menyatakan perang terhadap
teroris. Pukul 03.30. Teroris mungkin masih berkeliaran. Lalu pukul 09.40 .
ISIS menyatakan bertanggung jawab dalam serangan
Pukul
12.25 Ditemukan identitas pelaku pengeboman di stadion de france. Pukul 18.21.
Francois Molins mengonfirmasi 129 orang meninggal. 99 Kritis, 352 terluka
Sumber
:
https://www.brilio.net/news/ini-kronologi-lengkap-serangan-teror-di-paris-sumpah-mencekam-151116b.html
https://news.detik.com/internasional/3071011/kronologi-berbagai-penembakan-dan-ledakan-di-paris-dalam-semalam
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Serangan_Paris_November_2015
Pendapat
masing-masing anggota kelompok.
Melisa
Apriliyanti
Menurut
saya kasus bom dan penembakan di Paris sudah sangat melanggar HAM salah satunya
hak untuk hidup, dimana dalam tragedi tersebut merenggut banyak nyawa.
Sebaiknya pemerintah paris lebih memperketat keamanan seperti dengan melakukan
pengawasan di objek-objek yang dianggap rawan dan pusat keramaian, karena dalam
kasus ini pemerintah Paris dapat dikatakan lalai dimana salah satu lokasi
kejadian merupakan objek keramaian.
Ricky
Sucipto
Menurut
saya, peristiwa bom Paris 2015 tersebut pasti sangat membuat masyarakat sekitar
menjadi resah, karena banyak sekali masyarakat sekitar yang HAM nya telah
direnggut. Tidak tanggung-tanggung, para teroris tersebut merenngut hak manusia
yang paling dasar, yaitu hak untuk hidup. Jadi sebaiknya pemerintah setempat
tetap menjaga keamanan dan hubungan luar negeri agar terjalin dengan baik
supaya hak setiap masyarakatnya dapat terjaga dan terjamin.
Stephanus
Kevin
Menurut
saya tindakan yang harus di lakukan pemerintah Paris adalah dengan cara
memperketat penjagaan diwilayahnya, karena jika tidak ISIS/teroris akan terus
bertindak dalam melumpuhkan ibu kota Perancis tersebut, itupun merupakan
pelanggaran HAM yang angat berat karena peristiwa tersebut telah memakan banyak
korban jiwa.
Tamara
Graciella
Menurut
pendapat saya, kasus ini merupakan kasus pelanggaran HAM yang sangat berat
karena menyangkut kehidupan orang banyak dan hal ini tidak sesuai dengan pasal
28 A UUD 1945, yaitu hak untuk hidup. Apalagi hak untuk hidup merupakan hal
yang paling dasar yang dimiliki setiap manusia. Korban- korban dari pelaku
pengeboman dan penembakan di Paris ini juga tidak salah dan tidak pantas untuk
dibunuh. Mereka tidak ikut andil dalam peperangan terhadap Suriah dan Irak,
hanya karena pemerintah Perancis yang ikut andil malah berdampak pada ratusan
warga Paris yang dibunuh. Seperti yang kita tahu alasan ISIS, pelaku pengeboman
di Paris ini adalah balas dendam karena Perancis yang ikut andil dalam
melakukan perang terhadap Suriah dan Irak. Jadi saran saya, sebaiknya teroris
seperti ISIS harus segera ditangani, Perancis dan negara-negara lain termasuk
di Indonesia juga harus semakin waspada akan keberadaaan teroris. Pemerintah
Perancis lain kali juga harus hati-hati dalam mengambil keputusan dan sebaiknya
jangan terlalu ikut campur dengan urusan negara lain seperti penyerangan kepada
irak dan Suriah. Selain itu, Pemerintah Perancis dan negara lain juga harus
waspada dan lebih memperketat kemanan baik di imigrasi, perbatasan maupun
tempat ramai didalam negeri agar ISIS maupun teroris lain tidak berkembang dan
kejadian seperti ini tidak terulang kembali di negara manapun.
Vanny
Juliastine
Menurut
pendapat saya, sebaiknya mereka jika memiliki masalh sendiri bisa dibicarakan
baik-baik. Sebab jika mereka saling ngebom, masyarakat yang tidak tersangkut
dapat terkena musibah.